IQ

Minggu, 20 Maret 2011

biologi evolusi


Pada tahun 1953, Stanley Miller menguji hipotesis Urey dilaboraturium, dengan merancang perangkat percobaan seperti bumi purbakala.  
Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.

Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.

Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga cpenelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida.

Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose Nukleat) dan ARN (Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan pewarisan sifat.

Eksperimen Miller dapat memberiakn petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnay membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.


Pertanyaan:
1. Percobaan dari Stanley Miller belum dapat menjelaskan tentang....
                   a. unsur-unsur pembentukan kehidupan
                   b. adakah hidup itu                          d. Asal ususl kehidupan
                   c. substansi dasar kehidupan           e. Semuanya benar
2. Apakah hasil percobaan yang diperoleh Stanley Miller dalam sistem kehidupan yang terbentuk dibawa kondesi abiotik...
            a. lipid, gula, oksigen                            d. Gula, oksigen, asam amino
            b. lipid, gula, asam amino                     e. Gula, lipid, garam
            c. gula, asam amno, garam
3. Berikut ini yang merupakan senyawa-senyawa yang digunakan Stanley Miller dalam percobaanya adalah...
            a. amoniak, air, Oksigen, karbondioksida
            b. hidrogen, metana, amoniak, air
            c. amoniak, gula, alkohol, air
            d. metana, air, hidrogen, gula
            e. hidrogen, metana, air, garam

4. Pada tahun berapakah Stanley Miller menguji hipotesis Urey dilaboraturiumnya....
            a. 1952
            b. 1935
            c. 1953
            d. 1925
            e. 1955
5. gas-gas yang mengembun dalam percobaan Stanley Miller ternyata mengandung molekul-molekul organik yaitu....
            a.asam amino
            b.asam sulfat
            c. hidrogen
            d. gula
            e. asam karbonat
Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah sebagai berikut :
§  Langkah I     : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.
§  Langkah II   : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.
§  Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.

Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air kaldu.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.  Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.
Berdasarkan hasil percobaan Spallanzani dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :
1.      Omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
2.      Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup
3.      Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.

Dokumen Akmal S.p

Pertanyaan tentang percobaan Louis Pasteur:
1.      Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga dalam nama latinnya adalah
a.       Omne vivo ex ovo
b.      Omne vivum ex vivo
c.       Omne vivo ex vivo
d.      Omne ovo ex vivo
e.       Omne ovo ex vivum
Jawaban: ‘B’
2.      Mengapa setelah kaldu yang jernih pipanya dimiringkan kemudian ditegakkan kembali dan dibiarkan beberapa waktu kemudian airnya menjadi keruh?
a.       Labu yang dipakai tidak sesuai dengan prosedur
b.      Waktu yang diperlukan untuk percobaan kurang lama
c.       Terjadinya kontaminasi dengan udara bebas
d.      Adanya kesalahan dalam pembuatan air kaldu
e.       Karena percobaan Louis hampir sama dengan Spallanzani
Jawaban;’C’
3.      Apakah yang menyebab air kaldu dalam labu tetap jernih?
a.       Terhambatnya mikroorganisme yang berada di udara untuk masuk ke labu
b.       Karena tidak di aduk
c.       Karena tidak ada zat yang merubah warna kaldu
d.      Reaksi sedang berlangsung
e.       Terjadi kesalahan dalam percobaan
Jawaban: “A”
4.      Akibat dari pemanasan dalam percobaan Louis Pasteur adalah…….
a.       Terhambatnya mikroorganisme yang berada di udara luar masuk ke labu
b.      Terjadi kontaminasi dengan udara luar
c.       Reaksi dalam percobaan menjadi terhambat
d.      Matinya organisme dalam air kaldu
e.       Rusaknya tabung labu sehingga percobaan tidak berhasil
Jawaban: “D”
5.      Alat dan bahan apa sajakah yang digunakan dalam percobaan Louis Pasteur?
a.       Daging dan toples
b.      Tabung labu dan air kaldu
c.       Air kaldu saja
d.      Air garam dan tabung labu
e.       Daging dan tabung labu
Jawaban: “B”
Dokumen Akmal S.p

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar